Rabu, 21 April 2010
Bilang 'Maaf' Bikin Jantung Perempuan Sehat.
Perempuan yang mengalami perlakuan kasar atau menyakitkan dari orang lain bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah yang dapat memicu risiko serangan jantung atau stroke.
Namun ketika mendengarkan kata 'maaf' dapat menurunkan tekanan darahnya, yaitu tekanan darahnya akan kembali normal sekitar 20 persen lebih cepat.
Sebaliknya tekanan darah laki-laki akan 20 persen lebih lama untuk pulih setelah mendengar permintaan maaf karena mendapat perlakuan tak nyaman. Hal ini menunjukkan seseorang laki-laki cenderung bekerja lebih keras setelah mendengar pengakuan bersalah.
Penelitian ini dilakukan ilmuwan di University of Massachusetts Medical School di Worcester, AS. Peneliti mengukur tekanan diastolik dari 29 laki-laki dan 59 perempuan.
Kedua kelompok secara individu diminta untuk menyelesaikan tes matematika dalam waktu lima menit. Selama mengerjakan tes, partisipan diinterupsi sebanyak tiga kali oleh peneliti sambil marah dan menyuruhnya untuk lebih cepat dalam mengerjakan tugasnya.
Pada akhir tes, para partisipan mengatakan, "Kau jelas tidak cukup baik". Namun, dua menit kemudian peneliti meminta maaf atas kekerasan yang terjadi pada setengah dari partisipan laki-laki dan perempuan.
Partisipan perempuan yang menerima permintaan maaf menjadi lebih cepat tenang, sementara kaum laki-lakinya justru menjadi lebih gelisah.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada manfaat potensial bagi kesehatan seseorang perempuan atas permintaan maaf," ujar salah seorang peneliti, seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (21/4/2010).
Tekanan darah yang diukur dalam penelitian ini adalah tekanan darah diastolik, yaitu tekanan dalam darah antara detak jantung atau tekanan dalam arteri-arteri ketika jantung istirahat setelah kontraksi. Jika terlalu tinggi dapat meningkatkan kemungkinan stroke atau serangan jantung pada orang tersebut.
Sumber dari : detikcom.
Pilih Vegan atau Vegetarian?
Alasan yang paling populer diungkapkan seseorang yang menjadi vegetarian adalah masalah kesehatan, karena hanya mengonsumsi pola makan yang kaya akan buah-buahan, sayuran dan biji-bijian yang menjaga agar jantung tetap sehat.
Sebaliknya alasan seseorang melakukan diet vegan karena masalah kesehatan, lingkungan, etika dan lainnya.
Seperti dikutip dari Hubpages, Selasa (20/4/2010) terdapat perbedaan yang sangat sederhaan antara vegetarian dengan vegan.
Orang yang diet vegetarian tidak mengonsumsi daging, sementara orang yang diet vegan tidak mengonsumsi semua produk hewani sehingga tidak akan mengonsumsi daging, susu bahkan telur.
Vegetarian yang mengonsumsi daging biasanya hanya merasa bersalah, sedangkan kaum vegan cenderung lebih pro aktif memboikot segala produk yang dihasilkan dari hewan.
Sementara itu perbedaan lain yang menyebabkan seseorang menjadi vegetarian atau vegan adalah selera pribadi orang tersebut. Beberapa orang ada yang tidak menyukai rasa daging, sedangkan orang lain ada yang menjadi mual meskipun hanya mengonsumsi satu tetes susu.
Vegetarian ini sendiri dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan asupan makanan apa saja yang dikonsumsinya, yaitu:
1. Pescatarian, yaitu jenis diet yang tidak mengonsumsi segala jenis makanan yang terbuat dari daging dan makanan hewani daging lainnya tapi tetap mengonsumsi ikan. Sebagian besar orang akan mengadopsi metode ini berharap bisa berubah menjadi vegetarian.
2. Flexitarian atau semi vegetarian, yaitu suatu istilah bagi orang yang hampir menjadi vegetarian. Sebagian besar makanan yang dikonsumsi adalah sayuran atau buah, tapi kadang-kadang makan daging juga atau hanya makan ikan dan ayam saja.
3. Lacto-vegetarian, yaitu seseorang yang tidak makan telur, daging sapi, daging babi, unggas, ikan, kerang dan produk hewan lainnya. Tapi jenis ini masih mengonsumsi makanan yang berasal dari produk susu.
4. Ovo-vegetarian, yaitu seseorang yang mengonsumsi telur tapi tidak makan segala sesuatu yang berasal dari daging atau produk susu.
Salah satu hal yang harus dilihat sebelum memutuskan pola diet apa yang akan diambil adalah dengan melihat efek dari diet tersebut terhadap kesehatannya, seperti dikutip dari Buzzle, ada perbedaan manfaat kesehatan dari dua tipe diet ini, yaitu:
Vegetarian, memiliki manfaat kesehatan seperti menurunkan kolesterol dalam darah, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, memiliki jangka hidup (usia) yang lebih panjang dibandingkan orang yang mengonsumsi daging, membantu menurunkan berat badan, mengurangi kemungkinan terkena diabetes, kandung empedu serta masalah batu empedu.
Vegan, memiliki manfaat kesehatan seperti meningkatkan kesehatan jantung, menyehatkan kardiovaskuler karena terhindar dari lemak dan kolesterol dalam makanan, menurunkan tekanan darah tinggi, membantu memerangi diabetes tipe 2, mencegah kanker payudara serta degeneratif tulang yang terkait dengan usia, artritis atau osteoporosis.
Dengan memahami perbedaan antara kedua pola diet ini, maka Anda dapat memilih salah satunya agar bisa mengubah pola hidup yang ada saat ini. Tapi sebelum benar-benar memutuskan, tak ada salahnya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai kondisi kesehatan Anda yang sebenarnya.
Sumber dari : detikcom.
Penyebab Batuk yang Tak Kunjung Berhenti.
Tidak semua orang bisa mengetahui dengan pasti apa penyebab batuknya, karena ada begitu banyak kondisi atau penyakit yang disertai dengan batuk berkepanjangan.
Seperti dikutip dari Health, Rabu (21/4/2010) ada 8 kondisi yang bisa menjadi penyebab batuk berkepanjangan, yaitu:
1. Asma dan alergi
Asma adalah salah satu penyakit paru-paru kronis akibat saluran udara di paru-parunya rentan terhadap inflamasi dan pembengkakan. Batuk adalah gejala karakteristik dari asma yang cenderung akan lebih intensif saat malam dan pagi hari yang disertai dengan sesak dada, sesak napas dan mengi. Ketika gejala asma tersebut muncul dikenal dengan istilah serangan asma.
Namun bagi orang yang tidak memiliki asma, menghirup beberapa alergen seperti debu, bulu binatang atau iritasi udara lainnya bisa memicu alergi yang ditandai dengan batuk terus menerus yang disertai dengan hidung tersumbat dan bersin.
2. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
PPOK terjadi ketika saluran udara dan kantung udara di paru-paru menjadi meradang atau rusak. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh rokok dan seseorang yang di atas usia 45 tahun.
Paru-paru orang yang terkena PPOK akan menghasilkan lendir berlebih, dan secara refleks tubuh akan mencoba untuk mengeluarkan lendir tersebut melalui batuk. Selain itu kerusakan jaringan yang terkait dengan PPOK akan menyebabkan sesak napas.
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap PPOK bagi seseorang yang merokok dan mengalami batuk terus menerus. Tes yang dilakukan adalah spirometri, yaitu seseorang diharuskan menghirup sedalam yang ia mampu lalu menghembuskannya ke dalam tabung.
3. GERD
GERD adalah suatu penyakit yang berasal dari lambung serta kerongkongan dan terjadi ketika asam lambung naik hingga ke kerongkongan akibat katup yang lemah. Gejala umum dari GERD ini adalah batuk yang bersamaan dengan nyeri dada dan sesak napas. Secara umum GERD kurang dikenal sebagai penyebab batuk kronis.
4. Infeksi saluran pernapasan
Batuk adalah gejala paling umum dari pilek, flu dan infeksi saluran pernapasan lainnya. Batuk yang terus menerus dan lebih lama dari pada gejala lain seperti hidung tersumbat atau demam, kemungkinan karena saluran udara di paru-paru tetap peka dan meradang. Ketika kondisi ini terjadi disebut dengan chronic upper airway cough syndrome (postnasal drip).
Sedangkan infeksi saluran napas yang lebih serius lagi adalah pneumonia yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Batuk yang disertai dengan lendir berwarna kehijauan adalah salah satu gejala karakteristik dari penyakit yang biasanya disertai dengan demam, menggigil, sakit dada, kelelahan, lemah dan mual.
5. Polusi udara
Berbagai polusi dan iritan yang ada di udara dapat menyebabkan batuk terus menerus. Bahkan paparan jangka pendek dari asap dapat mengakibatkan batuk berdahak dan iritasi paru-paru yang bisa memperburuk alergi atau asma. Selain itu spora jamur yang mungkin ada di dalam rumah juga bisa menyebabkan mengi (bengek) dan batuk terus menerus jika terhirup.
6. Bronkhitis akut
Bronkhitis akut adalah suatu kondisi akibat saluran dalam paru-paru terinfeksi dan meradang. Selain menyebabkan batuk dan sesak di dada, bronkhitis juga memicu timbulnya demam, menggigil, sakit tenggorokan dan gejala flu lainnya. Gejala ini biasanya hilang dalam beberapa hari, tapi batuknya bisa bertahan hingga berminggu-minggu.
Jika bronkhitis akut ini sering terjadi, maka bisa memicu terjadinya bronkhitis kronis yaitu kondisi serius dari paru-paru yang menghasilkan lendir berlebih akibat iritasi terus menerus.
7. Penggunaan obat ACE inhibitor
Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Sekitar 1 dari 5 orang yang mengonsumsi obat ini mengalami batuk kering. Pada beberapa orang batuk ini bisa bertahan selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat. Diperkirakan perempuan dari Afrika Amerika dan Asia lebih berisiko terkena batuk jenis ini.
Tapi sebaiknya seseorang tidak bisa langsung berhenti mengonsumsi obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter, karena ACE inhibitor merupakan obat yang penting untuk menurunkan tekanan darah (kondisi yang lebih serius dibandingkan dengan batuk).
8. Pertusis
Pertusis juga dikenal sebagai batuk rejan, yaitu batuk yang disebabkan oleh bakteri dan disertai dengan demam, hidung meler, batuk terus menerus yang membuat seseorang sulit bernapas. Ketika menghirup udara ke paru-paru saat batuk dapat menghasilkan suara khas rejan yang bernada tinggi. Pada kondisi awal banyak orang yang tidak mengalami demam, tapi batuk kronis yang menyertai pertusis bisa berlangsung selama berminggu-minggu.
Sumber dari : detikcom.
ASI Bisa Membunuh Sel Kanker.
Untuk pertama kalinya zat dalam ASI yang dikenal dengan HAMLET telah berhasil diujikan pada manusia. Pasien kanker kandung kemih yang dirawat dengan menggunakan HAMLET telah berhasil mengusir sel-sel kanker mati melalui urin.
Dengan penemuan ini diharapkan dapat meningkatkan harapan agar bisa menjadi obat yang potensial.
Pada percobaan di laboratorium, zat HAMLET di ASI diketahui dapat membunuh 40 jenis sel kanker dengan keuntungan tidak akan merusak sel-sel yang sehat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Gothenburg dan Lund University di Swedia ini telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah PLoS One.
Penemuan ini menjadi salah satu terobosan baru yang melibatkan bahan-bahan di dalam ASI untuk manfaat kesehatan.
Sebelumnya, menyusui telah diketahui dapat melindungi tumor di masa kanak-kanak. Minggu lalu peneliti AS juga mengungkapkan bahwa zat asam laurat yang ada di ASI bisa memerangi jerawat dan menghindari efek samping berupa kulit kemerahan.
HAMLET (Human Alpha-lactalbumin Made Lethal to Tumour cells) ditemukan secara tidak sengaja ketika para peneliti sedang menyelidiki sifat anti bakteri yang ada di ASI.
Zat ini terdiri dari protein dan asam lemak yang ditemukan secara alami dalam ASI. Percobaan sebelumnya tidak menguji HAMLET pada pasien dan hanya sebatas laboratorium saja.
"Secara laboratorium zat ini bisa membunuh 40 jenis kanker, dan sekarang para peneliti akan mempelajari pengaruhnya pada kanker kulit, tumor di selaput lendir dan tumor otak," ujar Profesor Roger Karlsson dari University of Gothenburg's department of chemistry, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (21/4/2010).
Meskipun zat ini sudah ditemukan beberapa tahun yang lalu, tapi baru sekarang waktu yang memungkinkan untuk mengujinya pada manusia. Tim peneliti Swedia mengekstraksinya dari ASI lalu mengujinya pada pasien kanker dengan cara disuntikkan langsung ke bagian tumor.
Karya dari Prof Karlson adalah mengkombinasikan bahan kimia dari ASI dengan asam lemak agar menciptakan suatu kondisi yang dapat menirukan keasaman yang ditemukan pada perut bayi sehingga dapat menghasilkan efek membunuh sel kanker.
Peneliti percaya jika zat aktif ini telah terpapar asam lambung dapat menimbulkan efek perlindungan yang sama seperti melawan tumor di masa kanak-kanak. Namun mereka menekankan bahwa pengembangan pengobatan antikanker dengan HAMLET tergantung pada pengubahan zat ini dalam bentuk obat.
Sumber dari : detikcom.
Bisakah Kanker Disembuhkan?
Seperti dikutip Mayo Clinic, kanker ditandai dengan pertumbuhan tidak normal suatu jaringan. Pembelahan diri pada sel tersebut tidak terkontrol dan mampu masuk sekaligus menyebar ke jaringan lain di seluruh tubuh. Penyebabnya adalah kerusakan atau mutasi DNA.
Sasaran pengobatan yang pertama adalah membunuh atau menyingkirkan sel kanker. Caranya bisa dengan obat, radiasi maupun bedah atau pengangkatan sel kanker.
Sasaran berikutnya adalah membunuh sel kanker yang tersisa. Umumnya dilakukan dengan radiasi, kemoterapi maupun terapi hormon.
Terapi paliatif bisa dianggap sebagai pelengkap, yakni untuk menghilangkan efek samping dari proses pengobatan maupun sel kanker itu sendiri. Tujuannya menghilangkan keluhan-keluhan yang menyertai, sehingga kualitas hidup penderita bisa diperbaiki.
Namun terapi tersebut tidak selalu bisa menjamin penderita kanker akan pulih seperti sedia kala. Pada beberapa kasus, sel kanker muncul lagi meski sebelumnya sudah pernah diangkat.
Hal ini menimbulkan pertanyaan, bisakah kanker benar-benar disembuhkan?
Beberapa jenis kanker bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak stadium awal. Bahkan aktris Rima Melati pernah selamat dari kanker payudara stadium lanjut. Namun ada juga beberapa jenis kanker yang hingga kini memang belum bisa disembuhkan, misalnya leukimia.
Faktor lain yang menentukan kesembuhan adalah penanganan yang tepat serta semangat hidup penderita. Tak jarang penderita kanker ganas sekalipun, mampu bertahan lebih lama dari yang diperkirakan oleh dokter.
Yang jelas ilmu pengetahuan terus berkembang, apa yang semula tidak mungkin suatu saat bisa saja menjadi mungkin. Percaya atau tidak, semangat untuk bertahan akan menjadi kekuatan dalam menghadapi kanker. Seburuk apapun kondisinya, jangan menyerah selagi masih diberi kesempatan.
Ketika seseorang divonis kanker, hidupnya mungkin akan berubah untuk selama sisa hidupnya. Berikut ini beberapa saran bagi yang pertama kali didagnosis mengidap kanker, diutip dari Mayo Clinic, Rabu (21/4/4/2010).
1. Mencari tahu segala hal tentang kanker yang diderita
Catat semua yang ingin diketahui tentang kanker, lalu tanyakan kepada dokter atau pakarnya. Semakin banyak pengetahuan tentang kanker, kepercayaan diri juga akan makin besar ketika harus membuat keputusan soal penanganan penyakit tersebut.
2. Mencari seseorang untuk diajak bicara
Temukan seseorang yang benar-benar bisa dipercaya sebagai tempat untuk berbagi perasaan. Bisa kerabat atau teman dekat, atau sesama penderita kanker. Bisa juga menghubungi komunitas penderita kanker, agar bisa saling memberi dukungan dan saling berbagi dengan sesama penderita.
3. Menjaga hubungan baik dengan keluarga, kerabat dan teman-teman.
Orang-orang terdekat adalah pihak yang akan memberi dukungan selama menjalani terapi. Pastikan tetap berhubungan baik dengan mereka, sekecil apapun bentuk dukungannya akan sangat berarti.
4. Merawat diri
Jalani diet yang dianjurkan, perbanyak waktu istirahat serta konsumsi buah dan sayuran untuk menjaga kondisi. Temukan aktivitas untuk meredakan stres, misalnya mendengar musik atau menulis buku harian.
Sumber dari : detikcom.
Lensa Kontak Bantu Atasi 7 Penyakit.
Lensa kontak biasanya digunakan sebagai pengganti kacamata agar penglihatannya tetap jelas dan terang. Seiring perkembangan teknologi, kini lensa kontak juga bisa digunakan untuk membatasi permasalahan mata yang serius hingga penyakit migrain dan diabetes.
Seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (21/4/2010) ada beberapa penyakit yang bisa dibantu pengobatannya dengan menggunakan kontak lensa terkini, yaitu:
1. Migrain
Lensa kontak berwarna merah telah dikembangkan untuk meringankan penderitaan seseorang dari migrain. Lensa kontak ini berfungsi untuk menyaring gelombang cahaya yang berlebihan memberikan rangsangan pada reseptor retina (jaringan yang sensitif terhadap cahaya) yaitu jaringan ini terletak di lapisan permukaan dalam mata yang dapat mengekibatkan sakit kepala.
Dr Richard arrison dari San Jacinto Methodist Hospital di Texas baru-baru ini melakukan uji coba pada 33 pasien migrain yang punya riwayat ketakutan akan foto (photopobia) akibat sensitiviats berlebih dari cahaya. Lensa merah ini disisipkan selama serangan akut sehingga bisa mengurangi rasa nyeri. Selain itu lensa ini juga diberikan pada olahragawan sehingga dapat menyaring sinar matahari.
2. Diabetes
Para peneliti di University of Western Ontario, Kanada telah menciptakan lensa yang secara kimia dapat bereaksi terhadap glukosa yang ditemukan pada air mata. Lensa ini dapat memonitor kadar gula darah dan setiap perubahan yang terjadi ditandai dengan mengubah warna. Pengukuran ini akan jauh lebih efisien dan mengurangi metode invasif.
3. Disleksia
Prof John Stein dari Oxford University memperkirakan bahwa satu dari tiga penderita disleksia dapat dihindari dengan menggunakan filter warna pada lensa kontaknya. Karena beberapa diantaranya dapat membaca dengan lebih baik jika teks muncul dengan latar belakang berwarna dan bukan putih yang dapat menimbulkan kebingungan. Lensa kontak ini akan menyaring frekuensi cahaya warna sehingga bisa mengubah warna cahaya yang memudahkan penderita untuk mendeteksi.
4. Penyakit Kornea
Tim riset dari University of New South Wales di Sydney telah menggunakan sel induk sebagai master sel dengan kemampuan untuk mengubah menjadi tipe sel lainnya pada lensa kontak untuk mengobati penyakit kornea. Sel batang dari tiga penderita penyakit kornea dipindahkan dan ditumbuhkan pada lensa kontak.
Lensa kontak yang sudah berlapis sel batang ini dimasukkan ke mata selama tiga minggu. Selama waktu itu, sel-sel induk akan berpindah dari lensa dan mulai menyembuhkan kornea yang rusak. Dengan menggunakan prosedur ini maka akan mengurangi jumalh pendonor kornea mata dan tidak akan ada sel-sel yang ditolak.
5. Glaukoma dan Katarak
Lensa kontak yang dilengkap dengan obat-obatan seperti vitamin E bisa digunakan untuk mengobati penyakit mata yang umum. Para ilmuwan dari University of Florida telah mengembangkan lensa kontak yang dapat menggantikan penggunaan obat resep selama periode beberapa minggu. Di dalam lensa kontak ini ditanamkan partikel obat yang akan lebih efisien daripada tetes mata, karena hanya 1 dari 5 persen obat tetes mata yang mencapai kornea.
6. Cek Kesehatan
Mata terdiri dari jaringan pembuluh darah sehingga bisa dijadikan indikator untuk mengungkapkan kondisi kesehatan mata. Ilmuwan di University of Washington, AS mengembangkan lensa kontak bertenaga surya dengan komputer mikroskopik. Dengan begitu kondisi kesehatan bisa diukur dari permukaan mata. Secara potensial alat ini bisa menggantikan tes darah dignostik seperti anemia, diabetes, tingkat kolesterol, tiroid, ginjal dan fungsi hati.
7. Rabun Ayam
Lensa kontak ini dipakai saat malam hari untuk membantu orang yang sulit melihat saat malam hari (rabun ayam) akibat kornea yang terlalu melengkung atau bola mata yang terlalu panjang. Lensa ini membantu menekan kornea dan mengurangi kelengkungan, sehingga saat memusatkan cahaya langsung menuju retina dan membantu pasien untuk melihat di malam hari.
Sumber dari : detikcom.
Cokelat Hitam Baik untuk Sirosis Hati.
London, Cokelat hitam punya banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya mampu mengatasi sirosis hati seperti terungkap dalam sebuah studi baru-baru ini. Jika dikembangkan lebih lanjut, kita boleh berharap suatu saat dokter akan meresepkan sebatang cokelat pada penderita penyakit tersebut.
Dilansir dari ScienceDaily, Selasa (20/4/2010) cokelat hitam terbukti mampu mengurangi kerusakan pembuluh darah pada penderita sirosis hati. Manfaat lainnya adalah mencegah kenaikan tekanan darah post-prandial (setelah makan) di daerah abdominal.
Sirosis merupakan kondisi perlukaan pada hati, sebagai akibat dari kerusakan yang terus menerus dalam waktu yang lama. Pada kondisi tersebut, sirkulasi darah di hati terganggu oleh adanya tekanan oksidatif dan berkurangnya sistem antioksidan. Akibatnya, tekanan darah di hati meningkat dan terjadilah hipertensi portal.
Meningkatnya tekanan darah di daerah abdominal (perut) sesudah makan cenderung memperparah kondisi tersebut, dan risiko terburuk yang mungkin terjadi adalah pecahnya pembuluh darah. Kandungan antioksidan berupa flavanoid pada kakao bisa mencegah hal itu.
Sebuah penelitian dilakukan untuk membuktikan hal itu. Hasil penelitian tersebut telah dipresentasikan pada 15 April di ajang International Liver Congress 2010 di Wina, Austria.
Sebanyak 21 penderita sirosis hati dilibatkan, terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama sebanyak 10 orang diberi makanan cair berisi cokelat hitam yang mengandung 85 persen kakao. Kelompok berikutnya terdiri dari 11 orang, mendapat makanan cair berisi cokelat putih yang tidak memiliki kandungan kakao.
Tekanan arteri, aliran darah dan tekanan darah di hati diukur pada awal pengamatan dan 30 menit setelah makan. Hasilnya, pasien yang mengkonsumsi cokelat hitam lebih sedikit mengalami peningkatan aliran darah (PBF = Portal Blood Flow). Dengan cokelat hitam, PBF hanya naik 24 persen sementara dengan cokelat putih 34 persen.
Peningkatan tekanan darah post-prandial di hati juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada pasien yang mengkonsumsi cokelat hitam peningkatannya hanya 10,3 sampai 16,3 persen. Sementara pada pasien yang mendapat asupan cokelat putih mencapai 26,3 sampai 12,7 persen.
"Penelitian ini berhasil membuktikan kaitan yang nyata antara konsumsi cokelat hitam dengan hipertensi portal. Bagi penanganan sirosis hati, ini adalah kemajuan yang potensial untuk meminimalkan onset serta dampak maupun risiko kematian yang ditimbulkannya," ungkap Prof. Mark Thursz, MD FRCP, pakar hepatologi di Imperial College London.
Sumber dari : detikcom.